UKM Nengsafa

siapa yang tersesat dalam hutan belantara tanpa membawa peralatan seperti compas atau handphone dapat menemukan mata angin berdasarkan gunungan tanah semut yang biasanya terdapat disebelah selatan pohon. semut membangunnya sedemikian rupa hingga terlindung dari hujan dan banyak mendapat sinar matahari. bukit yang dibangun dari daun-daun cemara,potongan ranting, lumut dan tanah itu menampung udara panas dari sinar matahari yang jatuh tegak lurus padanya, sehingga memberi jalan angin yang baik kepada lorong-lorong. karena daun cemara diatur seperti atap, memberikan juga perlindungan sebagai atap kepada sarangnya. letak sarang dalam tanah kira-kira sedalam tingginya bukit.

Ternyata, semut juga bisa menyemprot dengan cairan asam yang ada pada dirinya. Jika kita mendekatkan bunga ungu seperti bunga lonceng ke kubu semut, semut akan menyemprotnya dengan cairan wangi tajam yang keluar dari bagian belakang badannya. Ternyata semut tidak suka warna ungu. bagian bunga yang terkena tetesan cairan tadi menjadi merah. mengapa? karena bahan pewarna tumbunhan yang ungu jika dicampur dengan cairan asam akan berubah menjadi merah, sedangkan bila dicampur cairan alkali menjadi biru. karena itu, dalam ilmu kimia bahan pewarna demikian digunakan untuk mengenal asam dan basa. dalam hal ini, warna bunga diubah oleh asam semut. bagi semut asam yang ia semprotkan untuk membela diri dari musuh dan untuk membunuh mangsanya.

benda-benda putih berbentuk telur yang biasanya diangkut semut ke luar dengan rahangnya adalah kepompong yang telah berkembang dari larva. para semut menjemurnya dan selalu diguling-gulingkan. disangka orang-orang itu adalah telur semut. sedangkan larva dan telur dalam sarang diangkut dari ruang ke ruang agar letaknya selalu ditempat yang suhunya paling menguntungkan bagi perkembangannya. jika matahari mulai turun, para semut membawa kembali kepompong-kepompong itu ke dalam sarang. pada malam hari, para semut menutup lubang-lubang masuk agar terlindung dari udara dingin dan lembab.