HAMA DAN PENYAKIT IKAN- cara mencegahnya
dalam budidaya ikan gurame tidak terlepas dari gangguan hama dan penyakit ikan. gangguan-gangguan ini menyebabkan matinya ikan.
hama daan penyakit ini dapat terjadi karena kelalaian pengelola atau murni faktor alam. permasalahan yang timbul karena kelalaian pengelola disebabkan beberapa faktor diantaranya:
1. kurangnya pengetahuan mengenai teknis pemeliharaan kolam.
2. kesalahan pemberian pakan ikan yang tepat.
3. minimnya pengetahuan dan pengalaman dalam hal budidaya ikan gurame.
A. PERMASALAHAN YANG TIMBUL KARENA FAKTOR ALAM DI ANTARANYA:
1. pencemaran air misalnya adanya gas-gas beracun berupa asam belerang dan amonik.
2. kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan.
3. terjangkitnya penyakit ikan yang disebabkan oleh parasit jamur dan bakteri.
4. dimangsa predator seperti ikan lele, belut, ikan gabus, biawak, kura-kura, katak, ular, dan macam-macam jenis burung.
5. adanya pesaing dalam memperoleh makanan antara lain ikan tawes, mujaer, sepat, gabus, dan ikan lainnya.
6. tekanan lingkungan akibat keadaan kritis aspek fisika dan kimia perairan dan tanah.
dari penjelasan diatas, kita dapat mengetahui tentang cara mengantisipasi permasalahan tersebut. salah satu cara agar ikan gurame terhindar dari para pemangsa yaitu dengan memasang saringan pada tiap jalan air yang masuk menuju kolam.
gangguan penyakit yang menyebabkan matinya ikan disebabkan oleh parasit. penyakit pada ikan menyebabkan ikan menjadi kurus dan lamban gerakannya.
penyakit yang disebabkan oleh parasit menyerang pada tubuh ikan terutama pada bagian-bagian kulit, insang, dan beberapa organ dalam tubuhnya.
1. PENYAKIT PADA KULIT
penyakit ini dapat dilihat dari badan ikan yang berwarna kemerah-merahan terutama di bagian dada, perut, dan pangkal sirip. ikan terlihat pucat dan berlendir.
2. PENYAKIT PADA INSANG
ciri-cirinya adalah pada tutup insang mengembang lembaran insang menjadi merah dan pucat kelabu.
3. PENYAKIT PADA ORGAN DALAM
ciri-cirinya adalah perut membengkak dan sisik-sisiknya berdiri. ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap.
penyebab penyakit yang sering menyerang ikan gurame yaitu:
disebabkan oleh bakteri, misalnya:
a. bajteri aeromonas septicaemia
gejala yang nampak pada ikan gurame adalah
1. kulit ikan kesat dan warnanya menjadi gelap.
2. napas mengap-mengap sehingga tidak kuat untuk berenang.
3. terjadinya pendarahan pada kulit.
b. cara pengobatannya adalah:
1. melakukan penyuntikan dengan terramicin dengan dosis 25-30 mg per kg berat ikan. penyuntikan diulang tiap tiga hari sekali sebanyak tiga kali suntikan.
2. penyuntikan dilakukan pada bagian sirip punggung ikan. penyuntikan hanya untuk induk ikan saja.
3. dapat juga diberikan sulphonamid melalui makanan ikan sebanyak 100 mg per kg berat ikan per hari diberikan selama 3-4 hari.
4. jika kondisi ikan belum terlalu parah bisa diobati dengan pk (permanganate kalikus) dosisnya 20 gr pk dicampurkan dengan 1 m kubik air bersih. caranya masukkan 1 kg ikan dengan campuran pk 0,8 gr ditambah 40 lt air. masukkan ikan kedalamnya dan perhatikan jika ikan tidak mabuk maka biarkan agak lama. pengobatan ini bisa dilakukan 3-4 kemudian.
hama daan penyakit ini dapat terjadi karena kelalaian pengelola atau murni faktor alam. permasalahan yang timbul karena kelalaian pengelola disebabkan beberapa faktor diantaranya:
1. kurangnya pengetahuan mengenai teknis pemeliharaan kolam.
2. kesalahan pemberian pakan ikan yang tepat.
3. minimnya pengetahuan dan pengalaman dalam hal budidaya ikan gurame.
A. PERMASALAHAN YANG TIMBUL KARENA FAKTOR ALAM DI ANTARANYA:
1. pencemaran air misalnya adanya gas-gas beracun berupa asam belerang dan amonik.
2. kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan.
3. terjangkitnya penyakit ikan yang disebabkan oleh parasit jamur dan bakteri.
4. dimangsa predator seperti ikan lele, belut, ikan gabus, biawak, kura-kura, katak, ular, dan macam-macam jenis burung.
5. adanya pesaing dalam memperoleh makanan antara lain ikan tawes, mujaer, sepat, gabus, dan ikan lainnya.
6. tekanan lingkungan akibat keadaan kritis aspek fisika dan kimia perairan dan tanah.
dari penjelasan diatas, kita dapat mengetahui tentang cara mengantisipasi permasalahan tersebut. salah satu cara agar ikan gurame terhindar dari para pemangsa yaitu dengan memasang saringan pada tiap jalan air yang masuk menuju kolam.
gangguan penyakit yang menyebabkan matinya ikan disebabkan oleh parasit. penyakit pada ikan menyebabkan ikan menjadi kurus dan lamban gerakannya.
penyakit yang disebabkan oleh parasit menyerang pada tubuh ikan terutama pada bagian-bagian kulit, insang, dan beberapa organ dalam tubuhnya.
1. PENYAKIT PADA KULIT
penyakit ini dapat dilihat dari badan ikan yang berwarna kemerah-merahan terutama di bagian dada, perut, dan pangkal sirip. ikan terlihat pucat dan berlendir.
2. PENYAKIT PADA INSANG
ciri-cirinya adalah pada tutup insang mengembang lembaran insang menjadi merah dan pucat kelabu.
3. PENYAKIT PADA ORGAN DALAM
ciri-cirinya adalah perut membengkak dan sisik-sisiknya berdiri. ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap.
penyebab penyakit yang sering menyerang ikan gurame yaitu:
disebabkan oleh bakteri, misalnya:
a. bajteri aeromonas septicaemia
gejala yang nampak pada ikan gurame adalah
1. kulit ikan kesat dan warnanya menjadi gelap.
2. napas mengap-mengap sehingga tidak kuat untuk berenang.
3. terjadinya pendarahan pada kulit.
b. cara pengobatannya adalah:
1. melakukan penyuntikan dengan terramicin dengan dosis 25-30 mg per kg berat ikan. penyuntikan diulang tiap tiga hari sekali sebanyak tiga kali suntikan.
2. penyuntikan dilakukan pada bagian sirip punggung ikan. penyuntikan hanya untuk induk ikan saja.
3. dapat juga diberikan sulphonamid melalui makanan ikan sebanyak 100 mg per kg berat ikan per hari diberikan selama 3-4 hari.
4. jika kondisi ikan belum terlalu parah bisa diobati dengan pk (permanganate kalikus) dosisnya 20 gr pk dicampurkan dengan 1 m kubik air bersih. caranya masukkan 1 kg ikan dengan campuran pk 0,8 gr ditambah 40 lt air. masukkan ikan kedalamnya dan perhatikan jika ikan tidak mabuk maka biarkan agak lama. pengobatan ini bisa dilakukan 3-4 kemudian.