Penjelasan Singkat-Padat Tentang ASWAJA
Pada saat sekarang ternyata masih ada orang yang belum faham
apa itu Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (ASWAJA) dan bagaimana ahlus sunnah wal
jama'ah (ASWAJA).
Kalau membahas secara mendetail apa dan bagaimana itu Ahlus
Sunnah Wal Jama'ah (ASWAJA) memang sangat panjang dan untuk menulisnya
membutuhkan banyak waktu,olehkarena itu, Duha92 mencoba menjelaskan secara
singkat tentang apa itu Ahlus Sunnah Wal Jama’ah kepada pemirsa dan sobat
sekalian.
Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (ASWAJA)
Definisi AhluSsunnah Wal Jamaah ada dua bagian yaitu:
definisi secara umum dan definisi secara khusus .
* Definisi ASWAJA Secara umum adalah : satu kelompok atau
golongan yang senantiasa berkomitmen mengikuti sunnah Nabi SAW dan Thoriqoh
para shabatnya dalam hal aqidah, amaliyah fisik ( fiqih) dan hakikat ( Tasawwuf
dan Akhlaq ) .
* Sedangkan definisi Aswaja secara khusus adalah : Golongan
yang mempunyai I’tikad / keyakinan yang searah dengan keyakinan jamaah
Asya’iroh dan Maturidiyah.
Pada hakikatnya definisi ASWAJA yang secara khusus bukan
lain adalah merupakan bagian dari definisi yang secara umum, karena pengertian
Asya’iroh dan AhlusSunnah adalah golongan yang komitmen berpegang teguh pada
ajaran Rasul dan para sahabat dalam hal aqidah. Namun, penamaan golongan
Asya’iroh dengan nama Ahlus sunnah Wa Al Jamaah hanyalah sekedar memberikan
nama juz (definisi khusus) dengan menggunakan namanya kulli (definisi secara
umum)
Artinya, golongan asya’iroh dan maturidiyah adalah golongan
ahlussunnah wal jama’ah dan ahlussunnah waljama’ah pada zaman kita sekarang
adalah golongan yang mengikuti golongan dan ajaran Asya’iroh dan Maturidiyah.
Alasannya, golongan Asya’iroh dan Maturidiyah adalah golongan yang lurus
mengikuti ajaran Nabi dan para sahabatnya dari pada golongan-golongan yang lain.
Bukan berarti mengingkari ajaran Nabi dan memilih Asya’iroh dan Maturidiyah.
Klik kejutan ini untuk membuka golongan Asya’iroh dan Maturidiyah
Syaih Al Baghdadi dalam kitabnya Al Farqu bainal Firoq
mengatakan : pada zaman sekarang kita tidak menemukan satu golongan yang
komitmen terhadap ajaran Nabi dan sahabat kecuali golongan Ahlussunnah wal
jamaah. Bukan dari golongan Rafidah, khowarij, jahmiyah, najariyah,
musbihah,ghulat,khululiyah, Wahabiyah dan yang lainnya. Beliau juga meyebutkan;
bahwa elemen Alussunnah waljamaah terdiri dari para Imam ahli fiqih, Ulama’
Hadits, Tafsir, para zuhud sufiyah, ulama’ lughat dan ulama’-ulama’ lain yang
berpegang teguh pada aqidah Ahlus sunnah wal jamaah.
secara ringkas bisa disimpulkan bahwa Ahlu sunnah wal jamaah
adalah semua orang yang berjalan dan selalu menetapkan ajaran Rasulullah SAW
dan para sahabat sebagai pijakan hukum baik dalam masalah aqidah, syari’ah dan
tasawwuf.
Permasalahan pada era sekarang ini adalah ketika seorang
yang mengaku golongan ahlussunnah waljama’ah tetapi dia mengkafirkan golongan
yang lain apakah dia disebut orang ahlussunnah waljama’ah?
Jawabannya: bukan
Alasannya karena golongan ahlussunnah waljama’ah adalah
golongan yang tidak gampang mengkafirkan sesama muslim jika tidak ada bukti
yang jelas dari al-qur’an, hadist, ijmak, maupun qias.
Klik kejutan ini untuk membuka jalan keluar masalah
bid’ah
Kemudian ada permasalahan yang jika sobat dengar mungkin
terdengar lucu, karena permasalahan ini adalah masalah yang sepele, artinya
sebuah masalah yang jika diselesaikan dengan cepat akan selesai (tidak mengundang kecurigaan) yaitu sebuah masalah tentang pakaian seorang
muslimah.
Jika ada seorang wanita muslimah mengenakan pakaian serba
tertutup (memakai hijab, pakaian yang menutupi seluruh badannya dan memakai
cadar) apakah dia disebut ahlussunnah waljama’ah?
Jawabannya: mungkin ahlussunnah mungkin bukan
Alasannya: jika ajarannya suka mengkafirkan muslim yang lain
atau keluar dari jalur yang benar (nyeleneh dan tidak sesuai ajaran nabi dan
para sahabat) seperti sholat dhuhur dua roka’at atau menambah kalimat syahadat
dan semisalnya, maka dia memang bukan ahlussunnah waljama’ah.
Alasan kedua: jika ajarannya lurus sesuai ajaran nabi dan
para sahabat beliau (tidak suka mengkafirkan golongan lain, melaksanakan rukun
iman dan rukun islam sesuai dengan ajaran yang benar, tidak keluar jalur) maka,
orang yang memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali mata dan
telapak tangan tersebut dia termasuk ahlussunnah waljama’ah.
Soal pakaian itu bukan soal yang besar selama masih wajar.
Yang disebut masih wajar adalah
1Tidak memakai pakaian yang membentuk tubuhnya
2Memakai kerudung dengan rapi
3Tidak membuka auratnya
Jadi, entah ia bercadar, memakai pakaian yang menutupi
seluruh anggota tubuhnya, atau hanya memakai kerudung dan pakaian sopan yang
tidak membentuk tubuhnya, selama ia mengamalkan ajaran yang sesuai dengan
ajaran nabi, para sahabat dan tabi’in, mengamalkan ajaran dan aqidah Asya’iroh
dan Maturidiyah maka ia disebut AhluSsunnah Waljama’ah.
Akan tetapi, jika ia memakai pakaian yang membentuk tubuhnya
disamping itu ia mengikuti ajaran yang menyimpang dari garis lurus maka ia
memang bukan golongan ahlussunnah waljama’ah.
Jadi, entah ada orang telanjang, berpakaian serba ketat atau
berhijab, berkerudung dan menutupi seluruh tubunya mungkin ia golongan
ahlussunnah waljama’ah mungkin juga bukan. Tergantung ajarannya. Oleh karena
itu teliti terlebih dahulu ajarannya.
Sekian postingan duha92 kali ini. Semoga bermanfaat bagi
sobat-sobat sekalian.